Panduan Baru Memahami Makanan Sehat Tanpa Konsep ‘4 Sehat 5 Sempurna’
Pendahuluan
Konsep ‘4 Sehat 5 Sempurna’ sudah lama menjadi pedoman gizi di Indonesia. Namun, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan kesehatan masyarakat yang berubah, konsep ini dianggap sudah tidak relevan lagi. Sebagai gantinya, muncul pedoman baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan gizi modern dan pola hidup yang lebih sehat. Artikel ini akan mengajak Anda untuk memahami panduan baru tersebut dan bagaimana bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah ‘4 Sehat 5 Sempurna’
Konsep ‘4 Sehat 5 Sempurna’ diperkenalkan di Indonesia oleh Prof. Poorwo Soedarmo pada tahun 1952. Pedoman ini terdiri dari empat pilar utama yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan, serta ditambah susu sebagai penyempurna. Meskipun telah membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi, konsep ini memiliki keterbatasan, seperti kurang mempertimbangkan variasi gizi, porsi, serta gaya hidup masa kini.
Mengapa ‘4 Sehat 5 Sempurna’ Ditinggalkan?
-
Keseimbangan Gizi: ‘4 Sehat 5 Sempurna’ tidak mengatur keseimbangan proporsi makanan sesuai kebutuhan individu. Setiap orang memiliki kebutuhan kalori dan nutrisi yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik.
-
Keragaman Pangan: Konsep ini tidak mencakup panduan tentang pentingnya keragaman konsumsi pangan yang dibutuhkan untuk asupan nutrisi optimal.
-
Perubahan Gaya Hidup: Gaya hidup modern menuntut perhatian lebih pada faktor seperti asupan gula, garam, dan lemak yang sebelumnya tidak dijelaskan secara rinci dalam ‘4 Sehat 5 Sempurna’.
Panduan Gizi Seimbang (PGS)
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan memperkenalkan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebagai pembaruan dari konsep lama. PGS menekankan pada prinsip konsumsi beragam jenis makanan dan pola hidup aktif. Berikut adalah komponen utama dalam Pedoman Gizi Seimbang:
1. Konsumsi Makanan Beragam
Mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Makanan harus mencakup kelompok-kelompok gizi utama yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
2. Aktivitas Fisik
Menjaga kesehatan tidak hanya bergantung pada pola makan, tetapi juga aktivitas fisik yang teratur. Aktivitas ini membantu menjaga berat badan, meningkatkan mood, dan mengurangi risiko penyakit kronis.
3. Menjaga berat yang ideal
Mengatur asupan kalori dan rajin berolahraga adalah kunci untuk menjaga berat badan ideal. Berat badan yang seimbang menghindarkan dari berbagai penyakit seperti diabetes dan hipertensi.
4. Kebersihan dan Keamanan Pangan
Memastikan pangan yang dikonsumsi bersih dan aman dari kontaminasi. Cuci tangan sebelum makan, serta pengolahan dan penyimpanan makanan yang tepat adalah langkah-langkah penting.
Terapkan pemandu baru dalam kehidupan sehari -hari
-
Pilih Pangan yang Beragam: Sertakan berbagai jenis sayuran dan buah dalam menu harian Anda. Usahakan berbeda warna dan jenis setiap harinya.
-
Batasi Konsumsi Minyak, Gula, dan Garam: World Health Organization (WHO) menganjurkan pembatasan ketat pada konsumsi gula dan garam untuk mencegah risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.
-
Rutin Beraktivitas Fisik: Sisihkan waktu setiap hari untuk beraktivitas fisik, baik melalui olahraga formal maupun aktivitas ringan seperti berjalan kaki.
-
Baca Label Nutrisi: Sebaiknya memahami kandungan dalam makanan kemasan sehingga Anda bisa mengontrol asupan nutrisi dengan lebih